Bittersweet. The mellow, messy, leaf-kicking, perfect pause between the opposing miseries of summer and winter. ~Carol Bishop Hipps

Minggu, 03 Juli 2011

crossroad: he turns left, i turn right

he wants to turn left but i cant follow him anymore :)

Hello blogsphere, so long time not catch you around.. so many thing to do on couple months… mulai dari ajang mencari kerja, tes dan interview , karantina sampai OJT dan sekarang officially sudah mulai bekerja…

Umurku sekarang udah 21 tahun dan beberapa hari lagi menginjak 22 tahun, dan semakin bertambahnya umur maka semakin berat beban dan tanggung jawab yang kita pikul. Waktu SD apa sih tanggungjawab kita? Belajar-dapet nilai bagus-naik kelas. Waktu kuliah tanggung jawabkita adalah kuliah bener-lulus tepat waktu. Abis lulus kuliah tanggung jawabnya lebih berat, harus bias menghidupi diri sendiri. Kali ini sebenernya aku ngga mau cerita tentang masalah kerja-kerja-kerja… itu nanti dibagian lain aja. Now I want to tell about my personal life.

Beberapa waktu yang lalu aku sempat nge-post tentang me and my boyfriend. Well, now he’s no longer my boyfriend. Yes, we break up. After almost two years we had been together, we decided to walk on separate way.
Salah satu hal yang berat dalam hubungan adalah ketika harus memilih, bukan memilih dengan siapa tetapi memilih bagaimana hubungan itu kedepannya.
Masih inget dulu aku ngepost tentang jalan yang kami lewati, kita jalan di track yang berbeda dan saat ini track itu benar-benar tidak bisa berjalan beriringan lagi. Dia ingin berjalan ke arah kiri, he wants to reach his dream, so do i. but my dreams are in the right. So I have to turn right. 
last picture i took with him :)
Perbedaan yang dulu memang masih bias teratasi, perbedaan yang dulu masih kami perjuangkan ternyata memang masih belum bisa untuk dicarikan jalan tengahnya. Bukannya aku atau dia menyerah, hanya saja kalau diteruskan hanya akan memberikan beban pada kedua pihak, jadi buat apalah menjalani sesuatu yang membuat kami terbebani. 

Berat?? Sangat berat… sangat mengejutkan… sangat aneeeh… tapi itulah kenyataan..hidup dipenuhi oleh pilihan-pilihan. Kita harus memilih antara hitam atau putih, tidak ada abu-abu… kita harus memilih kanan atau kiri, tidak bias keduanya. Dan kami sudah memilih…

Tanaman butuh waktu untuk tumbuh, manusia butuh waktu untuk menjadi tua, suatu hubungan juga membutuhkan waktu untuk menjadi dewasa. Kami bukan lagi remaja yang menjalani suatu hubungan yang hanya untuk kesenangan saja. Ada tanggungjawab, ada komitmen, ada tujuan untuk kedepan. Dan saat ini kami memiliki perbedaan diantara komitmen dan tujuan kami kedepan. Setiap orang pasti ingin bahagia, tetapi cara untuk mencapai kebahagiaan itu berbeda.

Kami berusaha mencari jalan tengah, tapi mungkin kami masih tertahan pada ego  masing-masing sehingga jalan tengah itu belum kami temukan. Mungkin benar kata pepatah ‘you don’t know what you’ve got till its gone” dan  benar… mungkin kami kurang menyadari arti keberadaan yang lain sampai pada akhirnya kami merasa kehilangan. Tapi saat ini memang itulah yang terbaik. Berjalan dijalan kami sendiri… 
no more holding hands



Mungkin kami butuh waktu untuk mendewasakan diri kami, merasakan kebebasan lain, merasakan pengalaman lain yang tidak akan kami temukan jika kami terus bersama. Saat ini aku berjalan di track ku sendiri, begitu pula dia… dan jika suatu saat kami bertemu di track yang sama, maka saat itulah kami menemukan jalan tengah dalam menyatukan perbedaan-perbedaan pola piker dan prinsip. Tetapi jika kami tak bertemu di track yang sama, maka saat itulah kami memang harus berjalan sendiri mencari tujuan yang kami cari.
And we know it's never simple, never easy   

training batch 34, we can do it


Hard to believe.. I am accepted!! Yeah, mungkin beberapa waktu lalu aku ngepost tentang susahnya cari pekerjaan, tetapi Alhamdulillah I got it!! Its not my dream job, but I believe it will make a way to reach my dream job!

Awalnya aku Cuma iseng-iseng ngelamar pekerjaan lewat internet.. ternyata ada panggilan untuk first interview di tambora, Semarang. Sempet mikir-mikir juga mau diikutin apa enggak. Tapi setelah berdebat dengan diri sendiri, akhirnya aku memutuskan untuk dateng. First interview sebenernya ngga susah-susah banget. Cuma bermodal percaya diri dan penampilan yang meyakinkan aja.Pertanyaan yang diajukan sama HR nya seputar diri sendiri, latar belakang kenapa pengen bekerja di Bank Mandiri. Jawabanku juga cuma ‘ngemeng’ aja, faking good aja deh, hahaha. 


Seminggu setelah interview ternyata dapet panggilan lagi buat ability test.Pengumumannya lewat SMS, dari SMS itu dikasih link tentang kisi-kisi ability test nya. Aku sempet buka dan nyoba kisi-kisi test itu, dan ternyata susaaaaaaah sekaliiii.. karena bukan dari basic ekonomi, aku ngga terlalu (alias ngga dong) paham tentang perbankan dan itung-itungan modal+pendapatan+sukubunga+blablabla…  sempet pesimis tapi yaudah sih dicoba aja, ngga ada ruginya juga. Alhasil seminggu setelahnya berangkat lagi ke Semarang buat ability test. Yang ikut ability test ada 30 orang,dan berjuanglah saya disana… 
Ternyata soalnya memang tidak sesulit yang dikisi-kisi tapi tetep aja perlu mikir serius apalagi dibatasi waktu. Tambah deg-deganlah… alhamdulillah lolos ability tes, lanjut medical test!!! Jadi alhamdulillah lolos ke tahap akhir. Waktu dipanggil ke semarang, aku sempet kaget kok Cuma ada 6 orang aja.. aku kira yang lolos sampai tahap akhir cuma 6 orang tapi ternyata yang lain udah hari sebelumnya -______-
Sempet deg-degan juga nunggu pengumuman ketrima apa enggak… setiap hari ngecek sms sama email tapi tetep aja ngga ada panggilan. Sempet ngira ga diterima sampai akhirnya suatu hari di jam-jam maghrib, aku dikasih tau temenku lewat twitter (thanks to @willypatriagama) kalo aku diterima. Sempet ngga percaya tapi dia nyuruh aku cepet buka email. Di inbox ngga ada email dari Bank Mandiri ternyata masuk di spam!!! Sekedar sharing, rajin-rajin aja cek spam karena kasus kali ini email penting bisa masuk di spam :(
Begitu tau diterima dan tandatangan kontrak, siap-siap buat karantina 2 minggu. Nah kali ini aku mau cerita tentang suka dukanya karantina selama dua minggu.Ngga penting tapi aku pengen nulis.

Pertama menjejakan kaki di hotel Semesta, aku sudah disambut sama mbak viera yang jadi room-mate ku. Aku pertama memang kenalnya sama dia, temen seperjuangan sejak awal, jadinya ya baru kenal deket sama dia… awal-awal karantina asik sekali. Dapet temen-temen baru, suasana baru, kebiasaan baru. Karena jadwal karantina yang padeeeet (start mulai jam 7 pagi sampai jam 5 sore) alhasil kebiasaan bangun-mandi jadi beda. Bangun selalu jam 5 pagi (biasanya jam 7 baru bangun) mandi-dandan-sarapan sampe jam 7 kurang, habis itu nunggu jemputan buat ke Mandiri Training Centre buat ikut bermacam-macam kelas. Jam 9.15 coffee break, lanjut kelas terus jam 12 makan siang..lanjut kelas, jam 3 break lagi, abis itu kelas lagi sampe jam 5…. Seminggu pertama jadwalnya seperti itu.Yang bikin tambah asik adalah ketika balik lagi ke hotel.
Pulang dari Mandiri Training Centre abis itu mandi, lanjut ‘ngekek’ itu istilah diangkatan trainingku. Maksudnya ngekek adalah ketika ngumpu-ngumpul di hotel, disalah satu kamar, becanda-becanda, ceng-cengin temen yang kena cinlok, maen poker, maen PS bareng, pokoknya saatnya having fun!!! Hari pertama nginep aja udah bisa kumpul-kumpul sampe jam 11 malem…

Seneng bertemu temen-temen baru yang kocak-kocak dan lucu-lucu. Kalo pas weekend sempet maen-maen ke paragon rame-rame, menyenangkaaaan :) dikelas juga menyenangkan, ga tau kenapa rasanya dua minggu itu cepet bangettttt. Di akhir-akhir karantina muka-muka kami udah ada raut sedih dan deg-degan. Sedih karena udah mau selesei karantinanya, deg-degan karena ngga tau bakal ditempatin dimana dan tentu saja kalo udah selesei karantina maka kami harus sudah siap terjun didunia kerja, kalau dikarantina ini masih boleh salah-salah didunia nyata ya jelas nggak boleh.
Dan hari terakhirrrrr itu tiba (nada lebay) itu kelas terakhir sebelum post test. Hari itu kami tambah dekat, kami habiskan buat foto-foto terusss biar ada kenangan… setelah post test adalah saat yang paling mendebarkan. Ketika HR masuk sambil bawa beberapa amplop, tanganku udah mulai dingin… serius dingin+deg-degan.Salah satu temenku si alland bilang “nyante aja chit,” padahal dia sendiri keringetan grogi..huuuu sok-sok, hahaha

Dan dipanggilah satu-satu buat nerima surat penempatan. Karena namaku ada diakhir maka tambah lamalah aku menikmati deg-degan. Sampai akhirnya namaku dipanggil, beberapa dari temenku sudah berteriak-teriak, ada yang karena penempatannya sesuai dan ada juga yang tidak terlalu senang dengan penempatannya. Aku Cuma bilang dalam hati “jangan nangis kalo ditempatin jauh dari jogja”  dan akupun membuka amplopnyaaa
Dan jreeeeng “saudara berada dibawah area Sudirman, Yogyakarta” aku sempet teriak bareng sama mbak viera, kebetulan dia juga ditempatkan di area Sudirman, kami sempet pelukan, akhirnya ngga keluar dari jogja. Dulu sempet pengen keluar dari jogja, tapi ternyata aku memang belum terlalu siap buat ninggalin jogja… mungkin nanti :D
Di akhir hari itu kami semua berkumpul, bergandeng tangan, saling meminta maaf dan mengevaluasi. Disitu mulai ada yang nangissss… ya terharu karena kami akan menjemput masa depan kami masing-masing… salah satu dari keinginan kami terwujud, dapat bergabung disalah satu perusahaan besar di Indonesia, dan kami semua bangga. Terimakasih banyak kawannnnn…..

“Whatever career you may choose for yourself - doctor, lawyer, teacher - let me propose an avocation to be pursued along with it. Become a dedicated fighter for civil rights. Make it a central part of your life. It will make you a better doctor, a better lawyer, a better teacher. It will enrich your spirit as nothing else possibly can. It will give you that rare sense of nobility that can only spring from love and selflessly helping your fellow man. Make a career of humanity.Commit yourself to the noble struggle for human rights.You will make a greater person of yourself, a greater nation of your country and a finer world to live in.”

(great)duation, a door for a new journey

The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams


Apasih yang diharapkan orangtua terhadap anaknya? Sebenarnya ngga terlalu muluk-muluk. Sebagian besar atau mungkin semua orangtua hanya menginginkan anaknya bahagia, sukses, dan memiliki hidup yang lebih baik daripada yang mereka miliki… oleh karena itu mereka berusaha membuat hidup anak mereka menjadi lebih baik. Kalau secara logis, tidak ada orangtua yang mau menyakiti dan menyengsarakan anak-anaknya.  

Salah satu hal terindah di dunia ini adalah ketika orangtua bangga terhadap kita. Apa yang bisa kamu lakukan sehingga membuat orangtuamu bangga? Jadi milyuner? Jadi orang terkenal? Memiliki barang-barang mahal? Bukan. Mereka tidak menuntut hal seperti itu. Kalau saat ini kamu berada ditahun terakhir kuliah, maka mereka mungkin mengharapkan dapat melihatmu memakai toga wisuda dan membawa ijazah sarjana. Itulah yang orangtuaku harapkan dari aku.

Genap tiga setengah tahun aku duduk dibangku kuliah di Fakultas Psikologi UGM. Aku bukan lulusan terbaik atau tercepat,  nilaiku juga dalam taraf biasa bukan luar biasa. Tapi ngga tau kenapa aku merasakan kegembiraan yang luar biasa. Sedikit lebay mungkin, tapi memang benar-benar menyenangkan dan membanggakan. Dapat menyelesaikan salah satu tanggung jawab besar memberikan dampak kebanggaan terhadap diri sendiri.

Setelah berjuta rupiah dihabiskan oleh orangtuaku demi membayar kuliah dan tetek bengeknya, akhirnya aku dapat memberikan hasil yang terbaik. Senang rasanya ketika melihat mereka tersenyum senang ketika aku pulang membawa toga dan selempang-selempang atribut. Ketika wisudapun justru mereka yang bersemangat. Kebetulan wisuda diadakan saat aku karantina di Semarang.Pulang dari semarang jam 9 malam sampai jogja jam 12 malam, dan jam 4 sudah harus disalon, maka aku bisa membayangkan betapa tidak freshnya wajahku, hohoho…

Kalau dipikir-pikir lagi, wisuda hanyalah sebuah ceremony sehari. Hanya salah satu tanda sah bahwa kita sudah lulus dan lepas dari tanggung jawab lama dan justru beban yang kita tanggung semakin berat. Ada beberapa orang yang biasa-biasa saja menyambut wisuda, tetapi banyak juga yang menyambut wisuda secara sangat bersemangat. Sehari setelah wisuda justru bakalan muncul pertanyaan-pertanyaan yang nggerus. Seperti contohnya, mau kerja dimana? Udah ngelamar kerja dimana? Udah ada panggilan belum? Tapi tak apalah kita menikmati wisuda tanpa memikirkan hal-hali tu. Mengingat perjalanan menuju ‘kelulusan’ yang ngga gampang, kuliah pagi, kuliah siang, praktikum, kkn, skripsi yang menguras kesabaran maka layaklah aku menyambut wisuda dengan suka cita haahaha. Euphoria wisuda bersama teman-teman sangat menyenangkan, kami saling mengingat taun-taun awal kami berkenalan, menghabiskan waktu bersama di kampus, perjuangan mencari dosen untuk bimbingan skripsi sampai pada akhirnya kami sering ribut tentang kebaya wisuda di twitter. Hari itu hashtag #graduation sedang jadi trending topic di timeline kami. Kami senang, kami bangga, tetapi kami juga terharu. Awal-awal kuliah yang tidak terlalu bersemangat akhirnya bisa diseleseikan dan sebagian besar dalam waktu yang bersamaan… 

Ada sedikit rasa sedih, dengan seleseinya wisuda maka kami akan berpisah, menjalani tanggungjawab baru sebagai fresh graduate. Yang bukan orang jogja akan kembali ke kotanya, mencari masa depan baru dikota mereka masing-masing atau dikota lain. Kami tak akan sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama lagi. Tapi memang itulah hidup… ketika kita menutup satu chapter dalam kehidupan, maka kita akan membuka chapter baru. Tanggungjawab yang lebih besar… beban yang lebih besar tetapi kami yakin kami bisa menghadapinya…
Bukan soal seberapa cepat kamu bisa lulus atau seberapa tinggi nilai ipk yang kamu capai, tapi seberapa besar usahamu untuk mencapai hal terbaik yang bisa kamu lakukan. Yang lulus cepat bukan berarti lebih sukses, yang dapat nilai terbaik belum tentu akan memiliki masa depan lebih cerah, hanya saja jangan buang waktumu, karena waktu tidak akan menunggumu. Dia akan terus berputar dan waktu akan memprioritaskan orang-orang yang tidak menunda-nunda sesuatu :)


You are educated. Your certification is in your degree. You may think of it as the ticket to the good life. Let me ask you to think of an alternative. Think of it as your ticket to change the world.- Tom Brokaw
"There is a good reason they call these ceremonies 'commencement exercises'. Graduation is not the end; it's the beginning." Orrin Hatch