Bittersweet. The mellow, messy, leaf-kicking, perfect pause between the opposing miseries of summer and winter. ~Carol Bishop Hipps

Minggu, 17 April 2011

bipolar

What I needed most was to love and to be loved, eager to be caught. Happily I wrapped those painful bonds around me; and sure enough, I would be lashed with the red-hot pokers or jealousy, by suspicions and fear, by burst of anger and quarrels. (St. Augustine)

Kenapa Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan? Karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup sendiri selamanya. Ia akan membutuhkan orang lain. Seseorang membutuhkan pasangan untuk berbagi, meskipun ada yang memutuskan untuk tidak berpasangan atau terikat dalam suatu komitmen tetapi mereka tetap membutuhkan dukungan dan cinta dari orang lain.


we stand on different track but still have the same goal of our relationship
Well, I want to tell about my mate now. Tidak ada yang bisa menentukan siapa yang menjadi pasangan atau jodoh kita nanti, karena sudah jelas itu kuasa Tuhan. Tetapi ketika kita diberi kesempatan untuk mengenal dan memilih siapa yang menjadi pasangan kita saat ini, maka berikanlah usaha yang terbaik.

First time I met him is about two years ago. I knew him by my friend. Sama seperti biasa, ketemu pertama ya biasa-biasa aja. Sinetron atau novel-novel bilang ketemu cowok yang nanti jadi pacar kita itu biasanya awalnya deg-degan, grogi, atau keluar keringat dingin, itu sama sekali nggak bener. Aku lebih deg-degan dan grogi kalau ketemu polisi soalnya takut di razia (oke, krik-krik, abaikan).

Ya setelah melewati masa-masa pengenalan, bahasa gaulnya PDKT, akhirnya ada proses ‘tembak-menembak’ yang wagu sekali (I wont tell bout the process) akhirnya ya jadian. Udah gitu aja??? Nah, yang menarik justru saat-saat setelah jadian itu. Banyak yang bilang masa PDKT dan awal jadian adalah masa yang paling manis. Semua-muanya terasa lucu dan bikin seneng. Tapi masa setelah jadian dan berkali-kali menyamakan pemikiran dan kebiasaan, disitulah letak indahnya.

let me introduce, mr. boyfriend :) 




We are totally different. We stand on different trail tetapi ingin mencapai tujuan yang sama. We are bipolar. Setelah berhari-hari, berbulan-bulan, setiap hari berkomunikasi, beberapa minggu sekali bĂȘte-betean, berantem, aku menemukan beberapa perbedaan diantara kami. He loves motorcycle, I Love bag and shoes, he’s not a good listener and I typically girl-who-talks-about-everything-include-unimportant-things. He’s tendency selfish, and I’m tendency spoil-daddy-girl. Dan masih banyak lagi ketidaksamaan kami.

Tidak sama bukan berarti tidak bisa bersama, kan?? Aku tau kami berada di jalan yang berbeda, dia masih punya banyak impiannya yang belum tercapai, aku juga. ketika kamu menemukan perbedaan, beradaptasilah.. ketika kamu tidah bisa menerima sesuatu yang tidak sesuai dengan dirimu, ubahlah… tetapi ketika kamu tidak bisa merubahnya, jangan menyerah, terimalah dan carilah jalan tengah ..

We fight a lot, we argued and then reconsiliate. Banyak hal yang bisa membuat kita bertengkar dengan orang lain, kesalahpahaman, keegoisan, kecemburuan, dan banyak hal lain. itu hal biasa dalam suatu hubungan, itu kata mama, hehehe. Dijalani saja, anggap saja itu sebagai tantangan dan ujian, kalau kamu bisa melewatinya maka kamu menang, tetapi ketika kamu tidak bisa melewatinya, maka kamu kalah. 
he did what he didn't like to do, accompany me, shopping of course!

If you love someone, let them go. If they return to you, it was meant to be. If they don't, their love was never yours.
Pesan saya: ketika kamu menemukan cinta dan berkomitmen dalam suatu hubungan, jangan biarkan cinta dan hubungan itu menghalangi mimpi dan cita-citamu!!!


 In dreams and in love there are no impossibilities

When traveling the path of life, and finding love along the way, Everything looks new and different. Little do you know it is the same old landscape you used to see all of the time; Love has just given you new eyes

1 komentar: